Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Psikolog Sebut Debat Capres Semalam Mengandung Drama: Ada Kontroversi, dan Emosi

Senin, 08 Januari 2024 | Januari 08, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-01-08T03:03:47Z

 



Jakarta,Wikiberita.Online


Debat ketiga calon presiden (capres) berlangsung di Istora Senayan Jakarta, Minggu (8/1/2024) malam. 


Debat diwarnai drama dan kritik bertubi-tubi calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan ke calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto.


Sementara penampilan calon presiden nomor urut 2 Ganjar Pranowo mendapat perhatian dengan jaket tempurnya.


Bagaimana jalannya debat capres tadi malam menurut psikolog?


Psikolog Forensik, Reza Indragiri Amriel, menilai debat capres tadi malam dengan empat tolok ukur.


Pertama, Reza menjelaskan soal kesesuaian antara paparan dengan dokumen visi dan misi program (MVP) calon presiden.


"Ganjar Pranowo mampu mempertontonkan kedahsyatannya karena bab pertahanan pada visi, misi, programnya (VMP) memang lebih canggih ketimbang MVP Anies apalagi Prabowo," ujar Reza, Senin (8/1/2024).


Menurut dia Anies lebih helicopter view dan multiangle.


"Dia soroti masalah pertahanan dengan kacamata sosial," katanya.


Sementara Ganjar lebih concise, langsung menjawab tema debat.


"Dia bicara pertahanan dengan kacamata pertahanan. Tapi Ganjar dan Anies memang komplementer semalam," ujarnya.


Menurut dia Anies dominan mendestruksi Prabowo dan menawarkan gagasan secukupnya.


"Ganjar dominan menawarkan gagasan dan mendestruksi Prabowo dengan kadar secukupnya," katanya.


Poin kedua, menurut Reza, seberapa jauh penampilan akan mendatangkan manfaat elektoral.


"Studi menyebut debat tidak terlalu berdampak bagi perpindahan suara. Debat lebih mengokohkan dukungan konstituen pada pihak yang telah dijagokannya sedari awal," katanya.


Terlepas dari itu, Reza mengatakan andai terjadi pergeseran elektoral maka tampaknya Ganjar akan memperoleh peralihan suara dari capres lain.


"Namun sebagaimana hasil studi tadi, jumlah peningkatan suara yang Ganjar dapatkan tidak signifikan," katanya.


"Dan suara yang beralih ke Ganjar datang dari mereka yang sebelumnya mendukung Prabowo," katanya.


Poin ketiga, siapa yang mampu memantik situasi teatrikal di panggung debat.


"Debat presidensial bukan UMPTN atau Sipenmaru," katanya.


Reza mengatakan debat capres semalam mengandung drama.


"Kontroversi, emosi, uji nyali, semua harus diaktivasi. Debat semalam sudah semakin mengarah ke situ," katanya.


Menurut dia dalam debat capres semalam ewuh-pakewuh menipis, komunikasi langsung dan terbuka (fronta!) sudah lebih kasat mata.


Yang lazim disebut sebagai "adat ketimuran" tak lagi terkecap.


Pada tolok ukur satu ini, menurut Reza, penampilan busana GP memang paling atraktif.


"Jaket pesawat tempur benar-benar mewakili Ganjar dari sisi gestur dan tutur," katanya.


Meski demikian teater yang sesungguhnya tercipta berkat Anies.


"Kombinasi antara intelektualitas dan brutalitas memperlihatkan sisi lain Anies yakni betapa lihai dan kejamnya dia memeragakan negative campaign terhadap Prabowo selaku Menhan," kata Reza.


Reza mengatakan harus dibedakan negative campaign dengan black campaign.


"Ketika Prabowo menyebut data Anies salah semua, Prabowo ingin mengunci persepsi publik bahwa Anies memainkan black campaign," ujarnya.


"Itu berasosiasi dengan hasutan, kebohongan, fitnah, dan serba-serbi callousness lainnya," ujar Reza.


Katanya karena sebatas menyanggah tanpa menyajikan data tandingan, maka penilaian Prabowo itu menjadi tak beralasan.


Apalagi ketika di-Google maka angka-angka dan ilustrasi "ordal" yang Anies lontarkan ternyata dengan mudahnya terkonfirmasi.


"Negative campaign alias kampanye yang berfokus pada sisi buruk lawan (namun berbasis data, bukan hoaks) yang Anies demonstrasikan, sangat berkelas," ujarnya.


Menurut dia dengan strategi itu di debat sesi 3, Anies kian berhasil menunjukkan distinct positionnya bahwa ia oposan, ia perubahan.


"Ganjar  memang berdiri di tengah-tengah. Tapi siapa pun bisa meramal: andai Ganjar  tak lolos ke putaran kedua Pilpres, ke mana gerangan biduk akan dikayuhnya," ujar Reza.


Poin keempat, seberapa jauh narasi yang capres angkat di forum debat akan terus bergulir sebagai konten media sosial dan obrolan wargane.


"Anies dan Ganjar berimbang," katanya.


Tapi substansi dan sudut pandang Anies seolah mendatangkan musim panen raya bagi para content creator dan warganet.


"Dunia mengakui betapa buasnya digital natives Indonesia," katanya.


"Semalam, dalam waktu singkat pun masif bermunculan pendatang baru berupa cyber troops pangkat sersan dua. Siapa lagi yang mereka racik di alam maya kalau bukan Prabowo. Dan ingredients bagi racikan itu utamanya datang dari Anies," katanya.


Berkat negative campaign-nya, menurut Reza, Anies harus "bertanggung jawab" manakala Prabowo menjadi bulan-bulanan para netizen hingga hari-hari ke depan.



Sumber:Tribunnews.com

×
Berita Terbaru Update